Sailing Ship Kapal Layar Hasil Buatan Inggris – Kapal layar merupakan kapal melaut di laut yang memakai layar yang dipasang di pilar buat menggunakan daya angin serta menggerakkan kapal. Terdapat bermacam berbagai konsep layar yang menggerakkan kapal layar, memakai layar persegi ataupun layar depan serta balik. – hartlepoolsmaritimeexperience.com
Sailing Ship Kapal Layar Hasil Buatan Inggris
Sebagian kapal bawa layar persegi pada tiap tiangnya— brig serta kapal yang seluruhnya dicurangi, dibilang” kapal- rigged” bila terdapat 3 pilar ataupun lebih. Yang yang lain cuma bawa layar depan serta balik di tiap pilar kapal— sekunar. Yang lain memakai campuran layar persegi serta depan serta balik, tercantum barque, barquentine, serta brigantine.
Kapal layar dini dipakai buat bengawan serta perairan pantai di Mesir Kuno serta Mediterania. Kapal layar biru laut awal kali ditemui dengan cara bebas oleh banyak orang Austronesia dengan layar cakar ketam depan serta balik dan teknologi perahu katamaran serta perahu cadik yang istimewa dengan cara adat. Ini membolehkan perluasan kilat Austronesia ke pulau- pulau di Indo- Pasifik semenjak 3000 SM dari asal di Taiwan, dan menyediakan jaringan perdagangan bahari awal di Indo- Pasifik dari paling tidak 1500 SM. Kemajuan berikutnya di Asia menciptakan junk serta dhow— kapal yang mencampurkan inovasi yang tidak terdapat di kapal- kapal Eropa pada dikala itu.
Kapal layar Eropa dengan rig yang didominasi persegi jadi umum sepanjang Age of Discovery, kala mereka melewati lautan dampingi daratan serta di semua bumi. Pada Era Layar Eropa, kapal yang dilengkapi perlengkapan komplit merupakan kapal dengan cakar ikan serta 3 pilar, yang tiap- tiap terdiri dari pilar dasar, atas, serta pilar atas. Beberapa besar kapal layar merupakan orang dagang, namun Era Layar pula melihat kemajuan armada besar kapal perang yang bersenjata komplit. The Age of Sail menurun dengan timbulnya kapal berenergi uap, yang tidak tergantung pada angin yang profitabel.
History
Kapal layar awal dibesarkan buat dipakai di Laut Tiongkok Selatan oleh bangsa Austronesia, serta pula dengan cara mandiri di darat yang berbatasan dengan Laut Mediterania barat pada milenium ke- 2 SM. Di Asia, kapal- kapal era dini dilengkapi dengan layar cakar ketam— dengan spar di bagian atas serta dasar layar, diatur maju serta mundur apabila dibutuhkan. Di Mediterania, kapal ditenagai melawan arah angin dengan layar persegi yang dilengkapi dengan daya pelopor kayuh. Kapal layar berevolusi dengan cara berlainan di Laut Tiongkok Selatan serta di Samudera Hindia, di mana konsep layar depan serta balik dibesarkan sebagian era ke Masa Biasa.
Pada dikala Era Temuan— diawali pada era ke- 15— kapal dengan banyak pilar serta panjang jebakan telah jadi norma serta dipimpin oleh metode pelayaran yang melingkupi kompas magnetik serta penampakan mentari dan bintang- bintang yang membolehkan pelayaran rute samudra.
Baca Juga : USS Chesapeake (1799) Kapal Perang Inggris Yang Bersejarah
Era Layar menggapai puncaknya pada era ke- 18 serta 19 dengan kapal perang besar serta bersenjata berat dan kapal layar bisnis yang sanggup melaksanakan ekspedisi dengan kecekatan yang melampaui kapal uap yang terkini dipublikasikan. Kesimpulannya, independensi kapal uap dari angin serta kemampuannya buat mengutip arah yang lebih pendek, melampaui Terusan Suez serta Panama, membuat kapal layar jadi tidak murah.
Saat sebelum 1700
Awal mulanya layar sediakan daya bonus buat kapal dengan kayuh, sebab layarnya tidak didesain buat melaut ke arah angin. Di Indo- Pasifik Austronesia, kapal layar dilengkapi dengan rig depan serta balik yang membolehkan melaut ke arah angin. Setelah itu, kapal berbentuk persegi pula sanggup melaut ke arah angin, serta jadi standar kapal Eropa lewat Age of Discovery kala kapal bepergian di dekat Afrika ke India, ke Amerika, serta di semua bumi. Setelah itu sepanjang rentang waktu ini— pada akhir era ke- 15— kapal- kapal” yang dilengkapi kapal” dengan sebagian layar persegi di tiap pilar timbul serta jadi biasa buat kapal layar.
Mediterania serta Baltik
Kapal layar di area Mediterania berawal dari paling tidak 3000 SM, kala orang Mesir memakai pilar bipod buat mensupport layar persegi tunggal di kapal yang paling utama memercayakan banyak pendayung. Belum lama pilar itu jadi pilar tunggal, serta kayuh ditukar dengan kayuh. Kapal- kapal sejenis itu melewati tepi laut Nil serta Mediterania.
Masyarakat Kreta mempunyai kapal layar pada 1200 SM. Antara 1000 SM serta 400 Meter, Fenisia, Yunani serta Romawi meningkatkan kapal yang ditenagai oleh layar persegi, sering- kali dengan kayuh buat menaikkan keahlian mereka. Kapal sejenis itu memakai kayuh kemudi selaku kemudi buat mengendalikan arah. Layar depan serta balik mulai timbul di kapal layar di Mediterania dekat tahun 1200 Meter, akibat rig yang dipublikasikan di Asia serta Samudra Hindia.
Diawali pada era ke- 8 di Denmark, Viking membuat kapal jauh yang dibentuk dengan klinker yang digerakkan oleh satu layar persegi, bila efisien, serta kayuh, bila dibutuhkan. Suatu pesawat terpaut merupakan knarr, yang menghantam Laut Baltik serta Laut Utara, memakai daya layar kuncinya. Pinggir layar yang mengarah angin jadi kelu dengan beitass, suatu pilar yang dipasang di ujung dasar layar, dikala melaut mendekati angin.
Laut Tiongkok Selatan& Austronesia
Kapal layar awal dalam asal usul orang dibesarkan oleh bangsa Austronesia dari tempat yang saat ini diucap Taiwan. Temuan katamaran, cadik, serta layar cakar ketam membolehkan Perluasan Austronesia pada dekat 3000 sampai 1500 SM. Dari Taiwan, mereka dengan kilat menjajah pulau- pulau Bahari Asia Tenggara, setelah itu melaut lebih jauh ke Mikronesia, Pulau Melanesia, Polinesia, serta Madagaskar. Rig Austronesia mempunyai karakteristik khas sebab mempunyai spar yang menopang pinggir atas serta dasar layar( serta sering- kali di antara lain), berlainan dengan rig barat yang cuma mempunyai spar di pinggir atas.
Bahariwan nelayan Austronesia dini pula pengaruhi kemajuan teknologi pelayaran di Sri Lanka serta India Selatan lewat jaringan perdagangan bahari Austronesia di Samudera Hindia, pelopor rute perdagangan bumbu serta rute sutra bahari. Bangsa Austronesia membuat jaringan perdagangan bahari awal dengan kapal bisnis laut yang melayani arah perdagangan dini dari Asia Tenggara paling tidak semenjak 1500 SM.
Mereka menggapai timur laut sepanjang Jepang serta sepanjang barat Afrika timur. Mereka menjajah Madagaskar serta rute perdagangan mereka merupakan pelopor rute perdagangan bumbu serta rute sutra bahari. Mereka paling utama menyediakan perdagangan benda dari Tiongkok serta Jepang ke India Selatan, Sri Lanka, Teluk Persia, serta Laut Merah. Temuan berarti di area ini merupakan pujian depan serta balik, yang membolehkan melaut melawan angin.
Layar sejenis itu bisa jadi berawal paling tidak sebagian dupa tahun SM. Layar penyeimbang serta layar tanja pula berawal dari area ini. Kapal dengan layar semacam itu dieksplorasi serta diperdagangkan di sejauh tepi laut barat Afrika. Tipe layar ini menabur ke barat serta pengaruhi konsep lateen Arab.
Kapal bisnis Austronesia yang besar sebesar 4 layar dicatat oleh para ahli Bangsa Han( 206 SM- 220 Meter) selaku kunlun bo(崑崙舶, lit.” kapal orang Kunlun”). Mereka dipesan oleh pengunjung Buddha Tiongkok buat ekspedisi ke India Selatan serta Sri Lanka. Relief dasar kapal bisnis besar Sailendran serta Sriwijaya dengan bermacam bentuk layar tanja serta cadik pula ditemui di Candi Borobudur, yang berawal dari era ke- 8 Meter.
Pada era ke- 10 Meter, Bangsa Song mulai membuat kapal Cina awal, yang diadopsi dari konsep Djong Jawa. Pujian kotor spesialnya, berhubungan dengan kapal bisnis Cina yang merangkul tepi laut. Kotor di Tiongkok terbuat dari kusen asli dengan baji serta pakis; mereka menunjukkan bagian kedap air serta mendapatkan anakan serta kemudi yang dipasang di tengah. Kapal- kapal ini jadi dasar pengembangan kapal perang Cina sepanjang Bangsa Yuan Mongol, serta dipakai dalam agresi Mongol yang kandas ke Jepang serta Jawa.
Bangsa Ming( 1368–1644) memandang pemakaian jung selaku kapal bisnis jarak jauh. Admiral Cina Zheng He dikabarkan melaut ke India, Arab, serta Afrika selatan dalam tujuan perdagangan serta diplomatik. Wawasan kesusastraan membuktikan kalau kapal terbesarnya,” Kapal Harta Karun”, berdimensi jauh 400 kaki( 120 meter) serta luas 150 kaki( 46 meter), sebaliknya riset modern membuktikan kalau kapal itu tidak bisa jadi melampaui 200 kaki( 61 meter) panjangnya.
Samudera Hindia
Samudra Hindia merupakan tempat buat tingkatkan perdagangan antara India serta Afrika antara 1200 serta 1500. Kapal yang dipakai hendak diklasifikasikan selaku kapal selam dengan rig lateen. Sepanjang istirahat ini, kapasitas kapal sejenis itu bertambah dari 100 jadi 400 ton. Dhow kerap terbuat dengan kediaman asli dari India serta Asia Tenggara, dijahit dengan serat sabut kelapa— tidak terdapat pakis yang dipakai. Rentang waktu ini pula memandang aplikasi kemudi yang dipasang di tengah, dikendalikan dengan anakan.
Investigasi global
Perkembangan teknologi yang berarti buat Masa Temuan di era ke- 15 merupakan mengangkat kompas magnetik serta perkembangan dalam konsep kapal. Kompas ialah bonus tata cara pelayaran kuno bersumber pada penampakan mentari serta bintang. Kompas ditemui oleh orang Tiongkok. Ini sudah dipakai buat pelayaran di Tiongkok pada era ke- 11 serta diadopsi oleh orang dagang Arab di Samudera Hindia. Kompas menabur ke Eropa pada akhir era ke- 12 ataupun dini era ke- 13. Pemakaian kompas buat pelayaran di Samudra Hindia awal kali dituturkan pada tahun 1232. Orang Eropa memakai kompas” kering”, dengan jarum pada porosnya. Kartu kompas pula ialah temuan Eropa.
Pada dini era ke- 15, carrack merupakan kapal pengangkut samudra Eropa yang sangat cakap. Itu terbuat dengan tatah serta lumayan besar buat jadi normal di laut yang kencang. Beliau sanggup bawa barang besar serta logistik yang diperlukan buat pelayaran yang amat jauh. Bangkai- bangkai setelah itu dipasang panjang jebakan di pilar depan serta pilar penting serta diikatkan pada mizzenmast. Mereka mempunyai buritan bundar yang besar dengan kastel buritan yang besar, prediksi cuaca, serta bulu busur di batangnya. Selaku pelopor galleon, carrack merupakan salah satu konsep kapal sangat mempengaruhi dalam asal usul; sedangkan kapal jadi lebih terspesialisasi pada abad- abad selanjutnya, konsep dasarnya senantiasa tidak berganti sepanjang rentang waktu ini.
Kapal- kapal era ini cuma sanggup melaut kurang lebih 70° ke arah angin serta ditambatkan dari satu bagian ke bagian lain melewati angin dengan sulit lelah, yang buatnya susah buat menjauhi bangkai kapal dikala terletak di dekat tepi laut ataupun beting sepanjang angin besar. Walaupun begitu, kapal itu menggapai India di dekat Afrika dengan Vasco da Gama, Amerika dengan Christopher Columbus, serta di semua bumi di dasar Ferdinand Magellan.
1700 hingga 1850
Kapal layar jadi lebih jauh serta lebih kilat dari durasi ke durasi, dengan kapal yang dilengkapi kapal bawa pilar yang lebih besar dengan layar yang lebih persegi. Konsep layar yang lain timbul, pula, yang cuma mempunyai layar depan serta balik( sekunar), ataupun kombinasi dari keduanya( brigantine, barque serta barquentines).
Kapal perang
Bedil pekatu muncul pada era ke- 14, namun tidak jadi biasa di laut hingga mereka bisa diisi balik dengan lumayan kilat buat dipakai kembali dalam pertempuran yang serupa. Dimensi suatu kapal yang diperlukan buat bawa bedil pekatu dalam jumlah besar membuat daya pelopor kayuh jadi tidak bisa jadi, serta kapal perang jadi amat tergantung pada layar. Man- of- war melaut timbul sepanjang era ke- 16.
Pada medio era ke- 17, kapal perang bawa bedil pekatu dalam jumlah yang bertambah di 3 dek. Siasat angkatan laut berevolusi buat bawa energi bertembakan tiap kapal buat bertahan dalam satu garis pertempuran— aksi terkoordinasi armada kapal perang buat mengaitkan barisan kapal di armada kompetitor. Carrack dengan satu dek bedil pekatu berevolusi jadi galleon dengan 2 dek bedil pekatu penuh, yang berevolusi jadi man- of- war, serta berikutnya jadi kapal garis— didesain buat mengaitkan kompetitor dalam garis pertempuran.
Baca Juga : Sejarah Awal Mula British Museum di London
Satu bagian kapal diharapkan buat menembak bagian selebar kepada kapal kompetitor dari jarak dekat. Pada era ke- 18, fregat kecil serta kilat dan sloop- of- war— sangat kecil buat bertahan di garis pertempuran— berevolusi jadi perdagangan arak- arakan, mencari kapal kompetitor, serta memblokir tepi laut kompetitor.
Clippers
Kapal kilat serta brigantine, yang diucap gunting Baltimore, dipakai buat melaksanakan pengepungan serta selaku privateer di dini tahun 1800- an. Ini bertumbuh jadi 3 pilar, umumnya kapal layar kapal layar, dimaksimalkan buat kecekatan dengan garis- garis lembut yang kurangi kapasitas barang mereka.
Perdagangan laut dengan Cina jadi berarti dalam rentang waktu yang mengutamakan campuran kecekatan serta daya muat barang, yang dipadati dengan membuat kapal dengan garis air yang jauh, busur lembut serta pilar besar, dilengkapi dengan layar buat kecekatan maksimal.
Tiang- tiang setinggi 100 kaki( 30 meter) serta sanggup menggapai kecekatan 19 knot( 35 kilometer atau jam), membolehkan jalan sampai 465 mil laut( 861 kilometer) per 24 jam. Clippers berserah pada kapal yang lebih besar serta lebih lelet, yang jadi bersaing dengan cara ekonomi pada medio era ke- 19.
Selubung tembaga
Sepanjang Era Pelayaran, alat pencernaan kapal kerap diserbu oleh cacing kapal( yang pengaruhi daya sistemis kusen), serta teritip serta bermacam gulma laut( yang pengaruhi kecekatan kapal). Semenjak saat sebelum masa biasa, bermacam susunan sudah diaplikasikan pada alat pencernaan buat melawan dampak ini, tercantum pitch, parafin, tar, minyak, sulfur, serta arsen.
Pada medio era ke- 18, selubung tembaga dibesarkan selaku pertahanan kepada pelanggaran dasar itu. Sehabis menanggulangi permasalahan kehancuran galvanik pengencang alat pencernaan metal, anoda korban dibesarkan, yang didesain buat memunculkan korosi, bukan pengencang alat pencernaan. Aplikasi ini terhambur besar di kapal angkatan laut, diawali pada akhir era ke- 18, serta di kapal bisnis, diawali pada dini era ke- 19, hingga timbulnya alat pencernaan besi serta baja.
Sehabis 1850
Kapal layar berlambung besi, kerap diucap selaku” windjammers” ataupun” kapal besar”, menggantikan kemajuan terakhir kapal layar pada akhir Era Layar.
Mereka dibentuk buat mengangkat barang curah buat jarak jauh pada era kesembilan simpati serta dini era kedua puluh. Mereka merupakan kapal layar bisnis terbanyak, dengan 3 hingga 5 pilar serta layar persegi, dan konsep layar yang lain. Mereka bawa kusen, guano, biji- bijian ataupun batuan dampingi daratan. Ilustrasi berikutnya mempunyai alat pencernaan baja.
Kapal layar berlambung besi beberapa besar dibentuk dari tahun 1870- an sampai 1900, kala kapal uap mulai melampaui kapasitas mereka dengan cara murah, sebab keahlian mereka buat melindungi agenda terbebas dari angin.
Alat pencernaan baja pula mengambil alih alat pencernaan besi pada durasi yang nyaris berbarengan. Apalagi sampai era ke- 20, kapal layar bisa bertahan dalam pelayaran rute samudra semacam Australia ke Eropa, sebab mereka tidak membutuhkan bunkerage buat batu kobaran ataupun air payau buat uap, serta mereka lebih kilat dari kapal uap dini, yang umumnya nyaris tidak dapat membuat 8 knot( 15 kilometer atau jam).
Kapal 4 pilar berlambung besi, yang dipublikasikan pada tahun 1875 dengan County of Peebles yang amat kencang, menggantikan bentuk yang amat berdaya guna yang memanjangkan energi saing layar melawan uap di bagian akhir era ke- 19. Ilustrasi terbanyak dari kapal- kapal sejenis itu merupakan kapal Preussen dengan pilar 5 pilar penuh, yang mempunyai kapasitas memuat 7. 800 ton.
Kapal- kapal dialihkan dari seluruh layar ke seluruh daya uap dari medio era ke- 19 sampai era ke- 20. Preussen pilar 5 memakai daya uap buat menggerakkan belok, kerekan serta pompa, serta bisa diawaki oleh 48 badan, dibanding dengan Kruzenshtern pilar 4, yang mempunyai badan 257.
Kapal layar atas tepi laut dengan badan sekecil 2 orang yang mengatur penindakan layar jadi metode yang berdaya guna buat bawa barang curah, sebab cuma layar depan yang dibutuhkan pemeliharaan sedangkan mesin pengangkut serta pelopor uap kerap ada buat meningkatkan layar serta jangkar.
Pada era ke- 20, DynaRig membolehkan pengawasan terkonsentrasi serta otomatis dari seluruh layar dengan metode yang meniadakan keinginan buat mengirim kerabat kerja lebih besar. Ini dibesarkan pada 1960- an di Jerman selaku pengganti pelopor jejak karbonium kecil buat kapal menguntungkan. Rig dengan cara otomatis memasang serta layar terumbu; tiangnya berkeliling buat memadankan layar dengan angin. Kapal layar Maltese Falcon serta Black Pearl memakai rig itu.
fitur
Tiap kapal layar mempunyai atlas layar yang dicocokkan dengan tujuan kapal serta keahlian awaknya; tiap- tiap mempunyai alat pencernaan, tali- temali serta tiang- tiang buat menahan layar yang memakai angin buat menggerakkan kapal; tiang- tiang ditopang dengan tali- temali berdiri serta layar- layarnya dicocokkan dengan melaksanakan tali- temali.
Alat pencernaan kapal
Wujud alat pencernaan buat kapal layar berevolusi dari yang relatif pendek serta tumpul jadi lebih jauh serta lebih lembut di arah. Pada era kesembilan simpati, kapal dibentuk dengan merujuk pada bentuk separuh, dibuat dari susunan kusen yang disatukan.
Tiap susunan bisa dicocokkan dengan dimensi sesungguhnya dari kapal buat menata bentuk lambungnya, diawali dari beres serta membidik ke tulang rusuk kapal. Tulang rusuk disatukan dari bagian membengkok, yang diucap futtock serta diikat di tempatnya sampai pemasangan kediaman.
Umumnya, kediaman dilapisi dengan benang ter- diresapi yang dibuat dari manila ataupun goni buat membuat kediaman kedap air. Diawali pada medio era ke- 19, besi dipakai awal kali buat bentuk alat pencernaan serta setelah itu buat selubung kedap air.